Memilih tanggal-tanggal/kombinasi cantik misalnya di tanggal 8 bulan 8, atau tanggal 9 bulan 9, dan sejenisnya. Bisa pula memilih berdasarkan tanggal yang memiliki makna khusus bagi sang pasangan, misalnya tanggal dan bulan saat pertama kali ketemu, tanggal ulang tahun, dan sebab lainnya yang bersifat personal. Cara ini tentu boleh-boleh saja dan sah serta bisa dianggap sebagai “timing hoki” juga, tetapi secara psikologis atau efek placebo saja. Karena kalau benar-benar dianalisa secara proper, belum tentu baik dalam artian kecocokan energi hari dengan energi sang mempelai.

Memilih timing “hoki” memakai metode sejuta umat. Paling populer ialah dengan melihat informasi di kalender (biasanya yang diperoleh dari bank), atau di buku pintar 通勝 Tung Shing atau yang populer disebut 通書 Tung Shu alias buku (serba tahu) semuanya! Namanya saja informasi yang bersifat umum, jadi one size fits all. Berlaku buat siapa saja. Sederhananya, kalau di Tung Shu ditulis hari baik maka “hari baik” lah bagi si A, si B, si C, dan sejuta umat. Cara ini juga bisa-bisa saja kalau kita mau pakai. Tetap juga dianggap “sah” sebagai hari atau timing hoki tetapi again dari sisi psikologis/placebo saja. Karena chance benar dan salahnya fifty-fifty. Setelah dianalisa properly, ada yang kebetulan cocok maka hoki, bagi yang kebetulan ternyata dapat timing hoki yang salah maka celaka buntut!

Memilih hari baik bulan baik secara proper. Tentu saja kita harus mengetahui dulu komposisi ba zi si pasangan. Based on this, baru dicari hari dan bulan yang paling cocok/ favorable bagi kedua mempelai. Bukan hanya memerhatikan bagaimana konfigurasi shio dan unsur hari/bulan/tahun tetapi juga menyesuaikannya dengan komposisi elemen dan shio dari ba zi.

Metode manakah yang selama ini kita pakai?