Sembahyang Dewa Dapur / Cao Kun Kong
Pada Tanggal 23 dan 24 Cap Ji Gwee atau bulan 12 adalah saatnya Dewa Dapur naik ke langit, melaporkan seluruh kejadian selama satu tahun kepada keluarga itu. Agar Dewa Dapur tidak melaporkan hal yang jelek, manusia mencari akal untuk menyenangkan hatinya. Bahkan, manusia sampai memikirkan agar dalam perjalanan menuju langit, kuda tunggangan sang dewa tidak kelaparan, dan hewan peliharaannya di dunia tidak mati kelaparan. Pada tanggal 23 dan 24 itu, rumah Dewa Dapur dibersihkan lalu diberi persembahan. Persembahan ini ada yang wajib; ada yang tidak wajib. Persembahan wajib berupa permen yang manis, liat dan lengket, manisan buah kundur yang dikenal sebagai tangkua atau tangkwe. Persembahan tidak wajib berupa roti goreng dan teh yang merupakan bekal bila sang dewa merasa lapar dan haus. Rumput untuk bekal makanan kuda tunggangan sang dewa sedangkan kulit tahu untuk ayam peliharaannya yang ditinggalkan di bumi.
Keberangkatan Dewa Dapur juga diantar dengan persembahan-persembahan berupa kertas Siu Kim dan Ti Kong Kim yang ditaruh dalam hun be (kotak pengantar) untuk kemudian dibakar selesai upacara sembahyang.Pada hun be ada tulisan “ Sung Sen Jin Fu “ yang artinya “ Menghantar Roh Suci dan memohon Berkah “. Dengan demikian, lengkaplah “perhatian” manusia dalam menghantar dewanya naik ke langit dengan menyimpan maksud tertentu di balik semua itu. Selain itu, pada rumah dewa dipasang bait berpasangan atau duilian berbunyi “ Naik ke langit mengatakan hal yang baik, pulang ke rumah membawa keberuntungan”, atau “ Naik ke langit mengatakan hal yang baik, Turun ke Dunia menjaga perdamaian ”.
Di Desa Tai Xing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, penduduk desa percaya sebelum berangkat naik ke langit, Dewa Dapur menghitung jumlah sumpit di rumah tempat tinggalnya. Ketika turun ke bumi, rezeki yang dibawanya sesuai jumlah sumpit yang ada. Sebelum upacara sembahyang, kepala keluarga menambah jumlah sumpit dengan harapan pada saat turun ke bumi nanti, Dewa Dapur akan menambah rezeki mereka.
Sembahyang Dewa Dapur Turun dilaksanakan pada hari ke 4 setelah Perayaan Sin Cia yaitu tanggal 4 Cia Gwe.