Kisah Sepasang Kekasih Hou Yi dan Chang E

Oleh: Vanny

pada jaman dahulu,di bumi dikelilingi oleh 10 matahari. Suatu hari, ke 10 matahari bersinar bersamaan dan mengakibatkan kekeringan hebat di mana-mana. Penguasa langit, yang disebut dengan Kaisar Langit mengadakan sayembara untuk memanah 9 matahari dan meninggalkan satu untuk kehidupan di Bumi.

Pemanah Hou Yi mencoba dan berhasil memanah 9 matahari. Kaisar Langit senang dan bertanya kepada Hou Yi mau hadiah apa. Hou Yi hanya ingin menikahi gadis yang dicintainya yaitu Chang E. Kemudian menikahlah mereka. Perayaannya begitu meriah. Setelah menikah, Kaisar Langit kebetulan ingin merombak istananya, dan memanggil Hou Yi yang bukan saja seorang pemanah ulung tapi juga seorang arsitek mumpuni. Proyek pemugaran istana langit berhasil dengan sukses. Saking senangnya, Kaisar Langit menghadiahkan sebotol ramuan untuk kehidupan abadi. Dengan catatan harus berbagi dengan istrinya, supaya Hou Yi dan Chang E bisa hidup berdampingan selamanya sekaligus mencapai keabadian. Saking  gembiranya, Hou Yi segera berlari ke rumah, dan menunjukkan pil keabadian itu.


Karena senangnya, Chang E, langsung membuka botol tersebut dan menenggaknya sampai habis.  Over dosis, seketika itu juga Chang E pingsan. Ia terjatuh ke lantai, dan pada saat yang sama tubuhnya terasa ringan dan melayang ke langit.

Merasa terkejut, Chang E menyambar apa saja untuk berpegangan agar dia tidak terbang ke langit. Salah satu benda yang dijadikan pegangan adalah kandang kelincinya yang berisi kelinci putih. Namun kandang itu tidak berhasil menghentikannya, dan akhirnya ia terdampar di bulan bersama kelincinya itu. Chang E yang akhirnya tinggal di bulan kemudian  menjadi Dewi Bulan.

Konon, sampai sekarang, kelinci itu bisa terlihat saat bulan purnama. Untung keajaiban masih berpihak kepada pasangan Hou Yi dan Chang E. Setahun sekali, pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan China, akan muncul jembatan yang menghubungkan bumi dan bulan sehingga pasangan itu dapat bertemu dan memadu kasih di hari itu. Bertemunya sejoli ini selalu dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dengan menikmati kue bulan sebagai lambang keutuhan keluarga. Menjadi lambang kebaikan yang sangat dihargai, akhirnya kue bulan dibuat secara spesial para pembuat kue bulan. Banyak versi tentang cerita sepasang kekasih tersebut, makna yang dapat kita ambil tentang cerita tersebut adalah cinta yang abadi tak lekang waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *