Fu Xi Xian Di 伏羲先帝
Fu Xi Xian Di 伏羲先帝
(Hok Hi Sian Te – Hokkian) adalah kaisar legendaris yang dipercaya telah mengajar rakyat menangkap ikan, berburu dan bertani.Menurut legenda, beliaulah yang pertama kali menggambar Ba-gua 八卦 (Pat Kwa – Hokkian). Dengan Ba-gua ini orang-orang jaman kemudian meng-gunakannya untuk mencatat bermacam-macam kejadian dan peristiwa.
Dalam legenda tertulis juga bagaimana Fu Xi 伏羲 rakyat menyanyam tali menjadi jala untuk menangkap ikan. Kemudian seorang menterinya me-ngembangkan cara menangkap burung dengan mempergunakan jala. Penemuan Fu Xi yang terbesar dan dapat mengubah budaya manusia ialah cara menggunakan api. Dengan ditemukannya api, kehidupan manusia yang dulunya liar dan makan barang mentah seperti hewan, mengalami perubahan besar. Penemuan api ini nantinya dikembangkan oleh Sui Ren 遂人氏 yang menciptakan teknik menggunakan api dengan menggosokkan dua batang kayu kering.
Sejarah kehidupan Fu Xi hanya sedikit saja yang tertinggal. Semuanya dalam bentuk dongeng. Sedang masa hidupnya hanya berdasarkan perkiraan saja yaitu sekitar 3500 tahun Sebelum Masehi, yang dalam sejarah Tiongkok disebut jaman dongeng atau jaman Tiga Raja 三皇 Lima Kaisar 五帝.
Tiga Raja adalah Sui Ren 遂人氏, Fu Xi 伏羲 Shen Nong 神農 . Mungkin ketiganya adalah pimpinan kelompok suku-suku primitif yang pertama menghuni Tiongkok.Menurut legenda dikisahkan di sebuah negeri yang tidak jelas letaknya,ada seorang gadis. Suatu hari ia bercengkerma kesuatu tempat yang indah pemandangannya yaitu sebuah telaga yang disebut Lei-zi 雷池. Secara kebetulania melihat telapak kaki dalam ukuan raksasa. Terdorong oleh rasa ingin tahunya ia menginjakkan kakinya di bekas telapak raksasa itu. Setelah menginjak, gadis tersebut hamil dan akhirnya lahirlah Fu Xi. Temyata telaga Lei-zi ini dihuni oleh seorang malaikat halilintar Lei Shen. Boleh jadi telapak kaki itu adalah bekas kaki Lei Shen ini. Jadi Fu Xi adalah anak malaikat halilintar Lei Shen .
Karena hal-hal yang di atas inilah, Fu Xi dianggap sebagai Dewata perlindung usaha-usaha pertanian. Dan juga oleh para peramal dianggap sebagai Dewa pelindung mereka, karena mereka menggunakan Ba-gua dalam urusan ramal-meramal. Hari lahirnya diperingati pada tanggal 20 bulan 8 Imlik
**dipetik dari buku Dewa – Dewi Kelenteng hal 256 – 257 .