Festival Duan Wu

Duan Wu Festival atau yang lebih kita kenal sebagai persembahyangan makan bakcang dan festival perahu naga. Festival ini biasanya diadakan saat musim panas tiba. Perayaan ini merupakan kebudayaan masyarakat Tionghoa untuk mengenang jasa Qu Yuanyang yang telah berdedikasikan diri di negara Chu. Tahun ini perayaan Duan Wu dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2021.

Sejarah Perayaan Duan Wu

Pada tahun 340 SM – 278 SM, ada seorang tokoh sejarah bernama Qu Yuanyang merupakan sarjana politik dan menteri. Qu Yuan dikagumi oleh masyarakat karena dia pandai dan dapat bekerjasama dengan negara lain untuk melawan agresi negara lain.

Suatu ketika Qu Yuan difitnah dengan tuduhan bahwa diirnya korupsi oleh menteri lainnya dan meyakinkan rajan untuk hal tersebut. Akhirnya Qu Yuan diasingkan ke suatu tempat. Pada tahun 278 SM, Qu Yuan mendengar berita bahaw pasukan Qin telah menyerbu Ying (ibu kota negara Chu).

Ia menulis puisi ratapan untuk Ying dan menenggelamkan dirinya ke sungai Miluo. Kejadian bunuh diri tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan menteri yang korupsi dan menyebabkan jatuhnya negara Chu.

Penduduk desa mendengar kabar duka ini dan berusaha untuk mencari jenazah Qu Yuan dengan cara menelusuri sungai dengan menggunakan perahu serta memukul drum untuk menakut-nakuti ikan dan ro-roh jahat agar tidak menggangu tubuhnya Qu Yuan. Masyarakat membuat bungkusan beras dan melemparnya ke dalam sungai dengan harapan agar dimakan ikan dan ikan tidak memakan tubuh Qu Yuan. Pelemparan bungkusan beras ini sebagai persembahan untuk roh Qu Yuan.

Apa itu Zongzi atau Bakcang?

Hidangan khas tradisional Tiongkok ini terbuat dari beras ketan diisi dengan berbagai isian yang berbeda seperti daging ayam, daging sapi, daging babi, bahkan sayuran semuanya sesuai dengan selera masing-masing, pembuatannya dibungkus dengan daun bambu 2 lembar yang ditumpukan berlawanan membuat seperti kerucut dan memasukan beras ketan yang sudah setengah matang  dan isiannya, kemudia tutup menjadi segitiga yang diikat oleh tali rafia. Setelah itu kukus atau rebus dalam air hingga semuanya terendam kurang lebih 1,5 jam baru ditiriskan dan siap untuk disajikan.

Sumber :

https://facebook.com/Wihara Ekayana Arama

https://cokpad.com
https://pinterst.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *