Dewa Taoist Tertinggi dan Para Pembantunya (Tai Shang Lao Jun, Zhang Tian Shi, Ling Guan Tian Jun)
Ketiga tokoh ini adalah Dewa-dewa Taoisme, yang kemudian dipuja oleh segala lapisan masyarakat.
Tai Shang Lao Jun (Thay Siang Loo Kun – Hokkian) yang secara umum dipanggil Lao-jun Ye (Loo Kun Ya – Hokkian), adalah perwujudan dari pendiri ajaran Taoisme, Li Er atau yang umum dipanggil Lao Zi (Lao Tse). Li Er alias Li Dan atau Lao Zi mengarang sebuah kitab Dao-de-jing (Tao-te Cing) yang menjadi kitab suci Taoisme. Lao Zi dilahirkan pada tahun 604 SM. Setelah menjadi dewa beliau disebut Tai Shang Lao Jun yang bertugas mengawasi pemerintahan di kahyangan. Dalam Taoisme Tai Shang Lao Jun menduduki tingkat tertinggi yaitu tingkat Trimurti. Ketiga tokoh Trimurti Taoisme ini adalah Yuan Shi Tian Zun, Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Tai Shang Lao Jun mewakilkan seluruh pekerjaannya kepada Zhang Tian Shi (Thio Thian Su – Hokkian) dan rekan-rekannya, dia sendiri lebih senang bersantai, memperdalam ilmu kebatinan dan membuat pil dewa. Dalam cerita klasik terkenal Xi Yo u Ji dikisahkan bagaimana Sun Wu Kong, Si Kera Sakti, mencuri pil-pil dewa buatan Tai Shang Lao Jun, dan menyebabkan kegemparan di kahyangan. Hari She-jietnya Tai Shang Lao Jun jatuh pada tanggal 15 bulan 2 Imlik.
Ketiga tokoh tertinggi Taoisme ini umumnya sering dipuja secara bersama-sama. Patung ketiga tokoh tertinggi ini sering kali tampak diletakkan di atas atap kelenteng yang berhias. Tai Shang Lao Jun di Indonesia ini cukup populer, di Semarang misalnya, antara lain kelenteng Kuan Im Ling Si, Kebun Jeruk. Di Jawa Timur misalnya, Lao Jun dipuja dihanyak tempat dengan pusatnya di Surabaya. Pada hari She-jiet ketiga tokoh ini, kelenteng itu selalu dipenuhi oleh para umat. Secara umum Trimurti Taoisme ini disebut San Qing (Sam Tjeng – Hokkian) yang berarti Tiga Maha Suci. Yuan Shi Tian Zun disebut Yu Qing (Giok Tjeng – Hokkian), Ling Bao Tian Zun, disebut Shang Qing (Siang Tjeng – Hokkian) dan Tai Shang Lao Jun disebut Tai Qing (Thay Tjeng – Hokkian).
Zhang Tian Shi (Thio Thian Su — Hokkian) biasanya disebut Tian Shi Ye (Thian Su Ya – Hokkian) adalah pendiri agama Dao-jiao (Too Kauw – Hokkian), nama aslinya Zhang Dao Ling (Thio Too Ling – Hokkian). Dia adalah keturunan ke-8 dari Zhang Liang, seorang ahli strategi pada permulaan dinasti Han. Zhang Dao Ling dilahirkan pada tahun 35 Masehi, masa pemerintahan Kaisar Guang Wu dari dinasti Han, di Tian Mu Shan, propinsi Zhe Jiang. Dalam usia yang sangat muda, 7 tahun, dia telah berhasil memahami Dao-de-Jing (Too Tek King — Hokkian) dari Lao Zi. Beberapa kali ia menolak panggilan pihak penguasa untuk menjadi pegawai negeri. Seluruh perhatiannya ditumpahkan pada pelajaran kebatinan dan semedi. Kemudian ia tinggal di pegunungan He Ming Shan di propinsi Si Chuan, Tiongkok Barat Daya dan bertapa di sana, sambil mempelajari cara membuat obat panjang umur.
Pada suatu hari, selagi ia membuat obat panjang umur Long Hu Dan (Liong Houw Tan – Hokkian), seorang Malaikat menampakkan diri dan menyuruhnya pergi ke gunung Song Shan, di propinsi Henan. Di Song Shan di dalam sebuah gua batu, beliau menemukan kitab kuno peninggalan Tiga Kaisar (Sam Hong — Hokkian) dan pedupaan peninggalan kaisar Huang Di (Oei Tee — Hokkian). Setelah mempelajari isi kitab-kitab kuno itu, dia dapat terbang dan mempunyai pendengaran sampai ke tempat yang jauh, lebih dari itu beliau juga dapat meninggalkan raganya (meraga sukma). Beliau lalu menunaikari tugas yang telah diberikan oleh Penguasa Langit melalui seorang malaikat, untuk menaklukkan para siluman dan malaikat-malaikat yang membangkang. Kemudian Tai Shang Lao Jun menitahkannya pergi ke gunung Qing Cheng Shan (Jing Shia San — Hokkian), menaklukkan 6 orang Raja Siluman yang menteror rakyat dan ia dibekali dengan berbagai benda mustika. Para siluman itu berhasil ditundukkan dan diusir pergi setelah minta ampun dan berjanji tidak akan mengganggu rakyat. Karena jasa-jasanya itu ia mendapat gelar Tianshi dan diangkat ke kahyangan. Di langit ia bertugas mewakili Lao Jun menerima para malaikat yang menghadap. Dia juga bertugas mengawasi upacara-upacara sembahvang yang dilakukan pada saat pendirian atau pemugaran kelenteng.
Zhang Tao Ling memang dianggap sebagai pendiri dari Dao Jiao (agama Too-kaow yartg berdasarkan Taoisme). Keahliannya membuat obat-obat panjang umur yang didapat dari buku kuno, dan menciptakan berbagai jimat atau kias untuk menolak berbagai macam penyakit dan bala, telah menempatkan Zhang Da o Ling tinggi sekali dimata pengikut-pengikutnya. Sejak itulah maka pengikuti Taoisme mulai mempraktekkan pengobatan dan pengusiran setan.
Beliau dilukiskan dengan jubah yang indah, membawa pedang di tangan kanan, sedangkan tangan kirinya membawa mangkok yang berisi ramuan panjang umur dan menunggang harimau. Harimau itu, satu kaki depannya nampak mencengkeram medali wasiat dan kaki lainnya menginjak lima binatang berbisa, seperti kadal, ular, labalaba, kodok dan belalang. Gambar-gambar beliau umumnya ditempelkan pada dinding rumah atau pintu depan, pada tanggal 15 bulan 5 Imlik, untuk menolak bencana dan wabah penyakit. Nama Tian-shi yang kemudian melekat padanya, berarti “GURU” dari “LANGIT”, kemudian berturun temurun kepada keturunannya, yang menempati gunung Long Hu Shan (Liong Houw Shan – Hokkian) di propinsi Jiangxi, mulai tahun 1.000 Masehi. Hari she-jietnya adalah tanggal 23 bulan 6 Imlik.
Ling Guan Tian Jun (Leng Koan Thian Kun – Hokkian) secara umum disebut Wang Tian Jun (Ong Thian-kun – Hokkian) bertugas menerima pengaduan dari rakyat. Hari She-jietnya adalah tanggal 23 bulan 6 Imlik.
Zhang Tian Shi dan Ling Guan Tian Jun di Taiwan dipuja sebagai pelengkap Tian Gong Miao, tapi ada juga kelenteng-kelenteng yang khusus memujanya. Di daratan Tiongkok Zhang Tian-shi dipuja diberbagai tempat.
Sumber: Buku Dewa-Dewi Kelenteng, Yayasan Kelenteng Sampookong, Gedung Batu – Semarang, 1990