Mandiri di Usia Muda
Hay sahabat kaula muda Tridharma, tokoh inspirasi kita kali ini adalah seorang wanita tangguh yang telah berproses sejak usia muda. Ia sering dipanggil akrab dengan sebutan cici Iren, bernama lengkap Renita Amalia. Cici Iren kelahiran Jakarta, 27 Agustus 1998. Memiliki seorang adik laki-laki yang kini duduk di bangku kelas 3 SMK.
Cici Iren telah mandiri sejak usianya 17 tahun, waktu itu ia kelas 2 SMA. Kemandirian di usia muda yang ia lakukan bermula dari keadaan ekonomi keluarga yang mengaharuskan dirinya berjuang lebih giat lagi. Ia bersekolah di Jakarta dengan menaiki transportasi umum kereta setiap harinya.
Salah satu hal yang paling memotivasi dirinya untuk berupaya mandiri karena ada kemungkinan ia tidak bisa lanjut sekolah, namun cici Iren tidak berdiam diri. Hal yang dapat ia lakukan adalah berjualan kue dari kelas ke kelas untuk mencukupi ongkos sekolahnya setiap hari.
Cici Iren pernah mengalami titik down dalam diriya disaat ia merasa saat kelas 3 SMA ingin sekali untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Saat itu diriya tersadar bahwa pendidikan adalah hal penting sebagai kunci untuk memperbaiki perekenomian keluarga. Jadi cici Iren mulai mencari-cari beasiswa Universitas, saat itu cici Iren dilema karena satu sisi ia bercita-cita dibidang Astronomi dan ia tersadar bahwa dibidang pekerjaan tersebut untuk peluang kerjanya sangatlah sulit. Akirnya meski lagi down, cici Iren berusaha mencari pilihan lain, karena ia yakin bahwa selalu ada jalan dan piihan lain dalam hidup.
Ia mulai mencari jurusan alternative yang membuat dirinya lulus cepat dapat pekerjaan dan membantu keadaan di rumah.
Selain fokus studi ternyata cici Iren ini juga buka online shop. Kebetulan waktu itu temannya mengajakin cici Iren untuk menjadi resellernya, akhirnya cici Iren belajar cara-cara membuat online shop, cara jualan, selain itu cici Iren juga bekerja part time di coffee shop selama berkuliah, dan sempat mengajar les juga di PIK. Selain bekerja paruh waktu, cici Iren juga aktif mengikuti organisasi di kampusnya. Walau cici Iren selama berkulliah sangat sibuk dengan kegiatnya, ia mampu membagi waktunya. Bagi dirinya ilmu dan pengalaman yang didapat sangat berharga. Jadi selain membantu perekonomian keluarga, ia juga terus berusaha untuk menambah pengalaman.
Impian cici Iren saat berkuliah adalah bisa lulus kuliah 3,5 tahun, agar ia bisa lansung mendapatkan pekerjaan untuk membantu keluarga.
Untuk mengembangkan dirinya, cici Iren sering baca buku, terutama kalua sudah di perpus dirinya bisa berjam-jam hanya untuk membaca. Banyak orang yang bilang bahwa anak yang suka baca buku dominan anaknya pendiam. Jangan salah sangka, kalau cici Iren malah kebalikannya, ia banyak mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi di kampusnya. Kebetulan ia pernah terpilih jadi ketua salah satu organisasi di kampus jadi cici Iren memiliki kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan yang diadakan oleh kampusnya. Ia merasa ada tanggung jawab lebih, karena semua pelatihan yang ia dapatkan secara gratis dari pihak kampusnya. Jadi ia berkeinginan untuk membagi ilmu yang didapatkan kepada teman-teman organisasinya. Dari situlah cici Iren merasa secara tidak langsung diriya sudah belajar public speaking dirinya lebih berkembang. Organisasi yang pernah ia ikuti selama menempuh pendidikan; OSIS, ISACA Student Group, Buddha Tzu Chi, HIMKA dan Organisasi Pemuda Tridharma Wihara Buddha Dharma Bekasi.
Saat ini cici Iren telah bekerja di salah satu perusahaan konsultan IT di Jakarta sebagai IT Audit.
Makna keluarga bagi dirinya, keluarga adalah segala hal yang tidak akan pernah bisa diganti dan dibeli oleh apapun juga, sesulit dan sesibuk apapun jalan yang kita tempuh jangan pernah
lupa untuk kembali dan memberikan waktu untuk kebersamaan keluarga.
“Selagi masih ada kesempatan jangan menyerah untuk mencoba, karena kita tidak akan pernah tahu sebelum mencoba.
Waktu yang kita miliki adalah sebuah kesempatan besar yang tidak akan terulang”