Sejarah Kelenteng Kong Hwie Kiong, Kabupaten Kebumen
Kelenteng Kong Hwie Kiong adalah kelenteng yang berada dipesisir Kabupaten Kebumen, dibangun pada tahun 1898 oleh Liem Kik Gwan seorang letnan keturunan Tionghoa. Liem Kik Gwan merupakan seorang petugas pengumpul pajak (Kong Sin).
Namun seiring berjalannya waktu dan perang yang melanda negeri, bangunan kelenteng mengalami kerusakan. Ditinggal mengungsi warga keturunan Tionghoa, mengakibatkan bangunan itu tidak terurus. Bahkan sejumlah bagian runtuh kecuali beberapa tembok yang masih bertahan hingga sekarang
Pada tahun 1969, oleh salah satu tokoh Tionghoa Kebumen, Lie Nyien Fong, kelenteng tersebut dipugar dan masih kokoh berdiri hingga saat ini. Setidaknya tiga umat beragama yakni Budha, Konghucu, dan Taoisme sembahyang di tempat itu, sehingga tempat itu biasa disebut sebagai tempat ibadah Tri Dharma.
Kelenteng yang kini sudah berumur 122 tahun sejak dibangun pertama kali itu terdapat 15 altar dan 25 patung dewa-dewi (rupang). Sinbeng yang menjadi tuan rumah di keleteng ini adalah Thian Shang Senmu atau Dewi Samudera. Hal tersebut dikarenakan keberadaan Kelenteng ini berdekatan dengan pesisir pantai, dan masyarakat meyakini serta berdoa kepada Thiang Shang Senmu atau Dewi Samdera sebagai rasa syukurnya dalam berkah hasil nelayan yang didapatkan. Selain itu, tidak sedikit pula masyarakat kebumen bermata pencarian sebagai petani dan banyak pula yang memuja dewa Hok Tek Ceng Sin.
Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, kelenteng bukan hanya sekedar dijadikan sebagai tempat sembahyang. Selain fungsi keagamaan, kelenteng juga mempunyai fungsi sosial.
Lokasi Kelenteng : Jl. Pramuka No. 42, Kebumen. Kelenteng Kong Hwie Kiong berada tersembunyi di Jl Pramuka, dari jalan ini harus menempuh jarak kira-kira 30 meter.
sumber :
https://situsbudaya.id/sejarah-kelenteng-kong-hwie-kiong-kebumen/ http://ondosupriyanto.blogspot.com/2011/02/kelenteng-kong-hwie-kiong.html