Sin Cia Bukan Sekedar Tradisi Adat Istiadat Tionghoa Belaka – Oleh: Romo Marga Singgih

Sin Cia Bukan Sekedar Tradisi Adat Istiadat Tionghoa Belaka - Oleh: Romo Marga Singgih

Dear sahabat…
(Please Forward & Share)

Pada thn 2018 ini adalah Sin Cia ke 2569 KE ( Kongzi Era) yang jatuh pada tgl 16 Pebruari 2018.
Dihitung sejak kelahiran Seng Jin Khong Hu Cu / Seng Ren Kong Zi yang lahir pada Pe Gwe Ji Cit Thn 551 SM. Bisa juga Sin Cia ke 4716 HE (Huangdi Era).

Bagi umat Tridharma maka Sin Cia merupakan hari raya keagamaan Tridharma yang penuh makna spiritual dan bukan sekedar tradisi adat istiadat Tionghoa belaka. Umat Tridharma itu di KTP nya bisa tertulis dng agama Khong Hu Cu atau agama Buddha atau agama Tao (suatu saat nanti ?)

Bagi kerabat yg tidak meyakini Tridharma maka tentu saja hanya menganggap Sin Cia sekedar tradisi & adat istiadat biasa yang hanya bersifat seremonial semata tanpa makna spiritual.

Yang patut dan pantas dilaksanakan pada saat Sin Cia tiba adalah :

Pagi di hari Sin Cia di rumah masing-masing.
Setelah mandi dan berpakaian rapi lalu ber sembahyang (Tiam Hio) di Altar :
Seng Jin / Seng Ren (Kongzi. Buddha. Laozi) dan atau Sin Beng / Sen Ming / Posat dan atau Meja Sembahyang Leluhur maka :

  1. Suami istri saling Pai Pai ber soja mengucapkan Kiong hie / Gong Xi
    Saling mendoakan & memberi harapan yang baik untuk ke masa depan.
    Di akhiri dengan pelukan hangat 2x ke kanan & kiri.
    Posisi suami istri berdiri saling berhadapan.
  2. Anak anak melakukan Pai Kui / Sujud Sungkem kepada orang tua.
    Posisi orang tua duduk berdampingan di kursi / sofa.
    Papa duduk di kiri & Mama di kanan
    Prosesi Pai Kui / Sujud Sungkem 3x
    Dimulai dari anak tertua bergantian hingga anak terakhir.
    Anak mengucapkan :
    Papa Mama Kiong Hie / Gong Xi…
    Semoga sehat & banyak berkah…
    (Silahkan tambahkan sendiri doa doa / harapan singkat yang baik bagi orang tua)
    Orang tua juga membalas dng ucapan:
    Doa/harapan yg baik baik dan mengakhiri dengan pelukan hangat 2x ke kanan kiri.
    Orang tua memberikan Ang Pau sebagai simbol mudah Rejeki kepada anak anak nya yang belum ber keluarga atau masih ber status jejaka / gadis.
  3. Anak anak / kakak adik saling Pai Pai dengan sikap soja & mengucapkan Kiong Hie / Gong Xi + disertai doa / harapan yang baik.
    Didahului oleh adik termuda mengucapkan kepada kakak yang tertua.
    Posisi kakak adik berdiri saling berhadapan.
    Ket :
    Kakak lelaki yang sudah menikah / ber keluarga maka berpasangan dengan istri tsb menerima Pai Cia dari adik adik.
    Kakak yang sudah menikah tsb juga memberikan Ang Pau simbol mudah rejeki kepada adik adik yang masih jejaka / gadis.
  4. Setelah usai Pai Cia di internal keluarga maka keluarga kecil pergi menuju ke rumah orang tua
    Siapakah yang lebih dahulu?
    Apakah pihak orang tua suami atau istri?
    Silahkan disesuaikan dengan sikon yang terbaik.
  5. Tiba di rumah orang tua.
    Kalo di rumah orang tua ada Altar Seng Jin / Seng Ren atau Sin Beng / Sen Ming / Posat maka semua terlebih dahulu ber sembahyang / Tiam Hio kepada :
    A. Tian / Tikong / Alam Semesta di depan pintu masuk.
    Hio Merah = 3 batang sebagai simbol = Tian Te Jin / Tien Di Ren
    B. Seng Jin / Seng Ren atau Sin Beng / Sen Ming / Posat.
    Hio Merah = 3 batang sebagai simbol = Tian Te Jin / Tien Di Ren
    C. Meja Sembahyang Alm / Almh orang tua yang sudah meninggal.
    Hio Merah = 2 batang sebagai simbol = im & yang
  6. Setelah semua bersembahyang maka melakukan Pai Cia kepada orang tua yang masih ada di rumah keluarga besar tersebut.
    Di dahului kepada :
    A. Kakek Nenek
    (Akong – Amah, Kungkung – Popoh).
    B. Papa Mama.
    C. Kakak atau kerabat famili yang hadir.Semua anak / menantu / cucu / cucu menantu wajib melaksanakan :
    PAI KUI SUJUD SUNGKEM 3x
    kepada Kakek Nenek dan saling memberikan doa & harapan yang baik dalam menyongsong tahun yang baru.
    Kakek Nenek atau kerabat yang dituakan memberikan Ang Pau sebagai simbol mudah rejeki kepada anak anak dan cucu cucu yang belum berkeluarga / belum menikah.
    Nominal (jumlah) besar kecil nya isi Ang Pau tersebut tidak menjadi persoalan dan disesuaikan dengan kemampuan masing masing.

Tikong & Sinbeng / Posat Po Pi.

Gan En Da Jia

Jakarta, 20 Januari 2018

Salam.

Marga Singgih

Ketua
Perkumpulan Tridharma
(Sam Kauw Hwee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *