Klenteng Hong Tiek Hian, Klenteng Tertua di Surabaya

Lokasi Klenteng Hong Tiek Hian

Klenteng Hong Tek Hian ini terletak di Jalan Dukuh No. 23 RT.01 RW.V Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Klenteng Hong Tiek Hian

Klenteng ini dibelah oleh Gang II yang tergolong sempit. Di sebelah utara gang, klenteng yang paling awal dibangun menghadap langsung ke Jalan Dukuh, sedangkan bagian klenteng yang lainnya menghadap ke utara atau ke klenteng yang pertama kali didirikian.

Menurut cerita yang beredar saat ini, mengatakan bahwa klenteng ini dibangun oleh tentara Mongol pada zaman Khu Bilai Khan ketika akan melakukan penyerangan ke Kediri sekitar tahun 1293. Namun, dari sejumlah literatur yang ada, tidak diketemukan keterkaitan dengan kedatangan tentara Mongol atau dikenal juga dengan pasukan Tar-Tar, karena kala itu situasinya dalam fokus melancarkan serangan ke Kerajaan Kediri (sebenarnya Singasari, akan tetapi Kertanegara sudah dibunuh oleh Jayakatwang), dan diyakini tempat merapat kapal-kapalnya berada di tepi Kalimas di kawasan Jagir.

Sehingga, diperkirakan keberadaan Klenteng Hong Tek Hian ini lebih mendekati tatkala orang-orang Tionghoa mulai mendarat di Surabaya pada akhir abad 17. Ketika itu, orang-orang Tionghoa meninggalkan daratan Tiongkok dengan perahu-perahu jung untuk mencari masa depan yang lebih baik di Chura Bhaya (nama lawas dari Surabaya).

Bangunan Klenteng Hong Tiek Hian

Klenteng ini tidak memiliki halaman yang cukup bagi jemaat yang menggunakan mobil karena Jalan Dukuh tergolong sempit dan padat lalu lintasnya mengingat daerah ini masuk kawasan China Town Kembang Jepun. Sepintas memang bangunan klenteng ini tidak terlihat dengan jelas seperti bangunan klenteng pada umumnya, namun masih beruntung karena di depan klenteng yang sudah berhimpitan dengan jalan, terdapat penanda berupa Kim Lo atau menara berwarna merah sebagai tempat pembakaran kerta di sebelah kiri yang berlantai tujuh, dan sebuah gapura kecil bertuliskan huruf China di bagian depan.

Yang mengelola tempat ibadah ini adalah Yayasan Sembahyang Hok Tik Hian yang berinduk pada Himpunan Tempat Ibadah Tridharma Se-Indonesia. Bangunan klenteng ini terdiri dari dua bangunan berbeda yang dijembatani oleh jembatan yang dijaga 2 ekor naga. Di dalam klenteng yang lama terdapat altar sembahyang Sien Beng dan Kong Co yang dipujanya terdiri dari: Kong Tek Tjun Ong, Boen Tjiang Tee Koen, dan Hok Tik Tjing Sien.

Sedangkan di ruang altar sembahyangan bangunan baru terdapat pujaan dari Mak Co Thian Siang Sien Boo, Oen Wan Sue dan Ma Wang Sue, Thio Wan Sue dan Khong Wan Sue. Sementara itu, di lantai dua terdapat altarnya dari Hiap Thian Siang Tee, Buddha Avalokitesvara didampingi oleh Buddha Gautama, Namo K. Bodhisatva, O Mi To Hoed, Namo Aryayi Bodhisatvaya dan Buddha Maitreya.

Sumber: https://situsbudaya.id/sejarah-klenteng-hong-tiek-hian-surabaya/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *