JANGAN LUPA SEJARAH – Oleh : Marga Singgih

Awal sejarah perkembangan Pemuda Tridharma Indonesia tidak terlepas dari perkembangan GTI (Gabungan Tridharma Indonesia) yang kala itu masih dikenal sebagai GSKI (Gabungan Sam Kauw Indonesia).
Sejak awal tahun 1952 di berbagai tempat kegiatan GSKI telah banyak pula diikuti oleh generasi muda yang beragama Khong Hu Cu dan beragama Buddha yang tertarik untuk berhimpun dengan kegiatan keagamaan dari GSKI.

Kegiatan bagi generasi muda yang beragama Khong Hu Cu dan Buddha tersebut dikoordinasikan oleh GSKI bagian Pemuda dan Pemudi (San Ciao Tsing Nien Pu) di daerah masing-masing seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Rangkasbitung, Karawang, Ciampea, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Tegal, Cirebon, Semarang, Magelang, Muntilan, Temanggung, Solo, Wonosobo, Surabaya, Kediri, Pasuruan, Mojokerto, Padang, Makasar, Manado, Samarinda dan Bali.

Pada tanggal 27 Juni 1957 di Bogor diselenggarakan suatu Konferensi oleh GSKI bagian Pemuda dan Pemudi yang akhirnya membentuk P3SKI (Persatuan Pemuda Pemudi Sam Kauw Indonesia) dengan para pelopornya Thio Liang Ek / Sasanaputera Satyadharma (Jatinegara, Jakarta) & Souw Tjiang Poh / Yogamurti
(Bandung).

Kemudian P3SKI mengirimkan 3 orang utusannya pada Kongres GSKI II yang dilaksanakan di Bandung pada tanggal 14 – 17 Agustus 1954. Dalam Kongres II GSKI tersebut P3SKI mengusulkan agar :
1. Daerah-daerah yang ada unsur pemuda dan pemudinya agar bergabung dengan P3SKI.
2. P3SKI mempunyai status otonomi dalam bidang kegiatan kepemudaan dan tidak berada di bawah GSKI
3. P3SKI diakui dan disahkan sebagai wadah tunggal Pemuda dan Pemudi Sam Kauw yang beragama Khong Hu Cu atau beragama Buddha di Indonesia.

Ketiga usulan P3SKI tersebut diterima oleh sidang melalui perdebatan yang seru, alot dan panjang dalam persidangan Kongres II.
Dan ketika Kongres III GSKI yang berlangsung pada tanggal 5 – 8 Mei 1955 di Magelang, kembali utusan P3SKI kembali mengajukan ketiga usulan tersebut dan berkat ketekunan para utusan P3SKI maka akhirnya Kongres III GSKI menerima ketiga usulan tersebut dengan catatan :

1. Ketua GSKI menjadi Penasehat P3SKI baik di Pusat maupun di daerah.
2. P3SKI mempunyai status anggota biasa di dalam GSKI yang mana iuran dan hak suaranya ditentukan oleh jumlah anggota yang menjadi anggota P3SKI.
Ketika itu Ketua P3SKI ialah Liauw Giok Tie dari Sukabumi.

Nama organisasi P3SKI dirubah menjadi Pemuda Tridharma Indonesia dalam persidangan Musyawarah P3SKI di Karawang pada tahun 1963 yang dipimpin oleh Ketua GSKI Drs. Khoe Soe Kiam (Sasanasurya).


Disadur dari buku :
TRIDHARMA
SELAYANG PANDANG
Cetakan ke Sembilan, 2017
Cetakan ke Delapan, 2016
Cetakan ke Tujuh, 2011
Cetakan ke Enam, 2006
Cetakan ke Lima, 1999
Cetakan ke Empat, 1998
Cetakan ke Tiga, 1996
Cetakan ke Dua, 1993
Cetakan Pertama, 1987

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh :
Marga Singgih
Ketua Umum
PP Pemuda Tridharma Indonesia
Masa Bakti :
1985 – 1988 dan 1988 – 1991

Penerbit :
Perkumpulan Tridharma
(Sam Kauw Hwee)

BCA : 0759 39 39 39
NPWP : 31.657.440.9-13.000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *